
Desa Sumingkir, yang terletak di kecamatan Jeruklegi, kabupaten Cilacap, adalah tempat di mana musik menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Di desa ini, musik bukanlah hanya sebuah hiburan semata, melainkan sebuah budaya yang turun temurun dan memiliki makna mendalam bagi warga Sumingkir.
Kehidupan yang Berirama
Kehidupan di desa Sumingkir tak dapat dipisahkan dari keberadaan musik. Mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur malam, lagu-lagu riang penuh semangat mengiringi setiap langkah warga desa. Dengan nada merdu, mereka bernyanyi sambil bekerja di ladang, memasak di dapur, atau bahkan saat bersantai di sore hari.
Musik di desa Sumingkir menjadi semacam penghubung antara setiap anggota masyarakat. Ia memiliki kekuatan untuk menyatukan dan mengangkat semangat warga dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan sehari-hari. Melalui musik, semua orang di desa ini merasa terhubung dan saling mendukung satu sama lain.
Pentas yang Menyatukan
Desa Sumingkir juga terkenal dengan pentas musik yang mengagumkan. Setiap beberapa bulan sekali, masyarakat desa akan mengadakan acara pentas musik di lapangan desa. Acara ini selalu dinantikan oleh semua orang, baik yang tua maupun yang muda.
Pada acara pentas musik tersebut, warga desa akan menampilkan keahlian musikal mereka dalam berbagai bentuk. Ada yang bermain alat musik tradisional seperti gamelan, angklung, atau kendang, ada juga yang menyanyi solo atau membentuk grup vokal. Tidak jarang pula, beberapa penampilan menampilkan kombinasi antara musik tradisional dengan genre musik modern, menciptakan suasana yang unik dan menyegarkan.
Acara ini bukan hanya menjadi ajang hiburan semata, melainkan juga sarana untuk memupuk rasa solidaritas dan kebersamaan di antara warga desa. Saat semua orang berada di bawah langit terbuka dan merasakan getaran suara musik yang menyatu dengan jiwa mereka, mereka merasa menjadi bagian dari satu kesatuan yang besar.
Pemuda yang Harmonis
Tidak dapat dipungkiri bahwa musik di desa Sumingkir menjadi jembatan penting untuk mempererat hubungan antara generasi muda dengan generasi yang lebih tua. Pemuda desa Sumingkir banyak yang belajar memainkan alat musik tradisional dari para sesepuh desa. Mereka juga membentuk grup musik dan mengembangkan kreativitas mereka dalam bermusik.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, para pemuda ini sering kali membawakan musik-musik tradisional di berbagai acara, baik di desa maupun di luar desa. Dengan begitu, mereka tidak hanya melestarikan budaya musikal desa, tetapi juga memperkenalkannya kepada dunia luar. Hal ini membuat mereka menjadi sosok yang dihormati dan diakui keberadaannya dalam dunia musik tradisional Indonesia.
Musik yang Menyentuh Hati
Desa Sumingkir dengan kebudayaan musikalnya merupakan contoh nyata bagaimana musik dapat menjadi pusat kehidupan masyarakat. Musik tidak hanya sebagai hiburan semata, melainkan sebagai ekspresi dan identitas suatu budaya. Lewat musik, warga desa Sumingkir mengungkapkan kegembiraan, kesedihan, dan berbagai emosi lainnya.
Di tengah perkembangan zaman yang terus berubah, keberadaan musik tradisional di desa Sumingkir tetap bertahan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keberadaan mereka. Ini adalah cermin dari semangat warga desa yang kuat dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan mereka.
Dalam kesederhanaannya, desa Sumingkir membuktikan bahwa kehidupan yang bernyanyi memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menyatukan manusia. Melalui kebudayaan musikalnya, desa ini mengajarkan kepada kita semua arti pentingnya menghormati warisan nenek moyang dan menjaga keutuhan sosial di tengah perubahan zaman.
Sumber gambar: https://tse1.mm.bing.net/th?q=Desa yang Bernyanyi: Kebudayaan Musikal di Sumingkir
Also read:
Guru Desa Sumingkir: Peningkatan Pendidikan Anak-Anak
Peningkatan Pendapatan Desa: Peluang dan Tantangan Pembibitan Lele di Sumingkir
