Desa Sumingkir, yang terletak di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, telah mengalami perkembangan yang sangat positif dalam upaya mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam beberapa tahun terakhir, desa ini telah berhasil menjadi desa yang bebas dari nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit DBD.
Upaya Bersama Warga dalam Pemberantasan Nyamuk Aedes
Pemberantasan nyamuk Aedes merupakan langkah penting dalam pencegahan DBD, karena nyamuk ini merupakan vektor utama penyakit tersebut. Di Desa Sumingkir, warga telah melakukan berbagai langkah pencegahan yang efektif untuk mengatasi masalah nyamuk Aedes.
Salah satu langkah yang diambil adalah pembersihan lingkungan secara rutin. Warga Sumingkir secara reguler membersihkan selokan, got, dan genangan air di sekitar rumah mereka. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sarang nyamuk Aedes dan mencegah perkembangan telur nyamuk.
Warga juga secara aktif menggelar program “3M Plus” yang melibatkan kegiatan Menguras, Menutup, Mengubur, dan Plus (meliputi mengganti air vas bunga dan menaburkan bubuk temephos). Program ini dilaksanakan dengan dukungan dari Pemerintah Desa Sumingkir dan instansi terkait lainnya.
Sinergi dengan Berbagai Pihak
Keberhasilan Desa Sumingkir dalam menjadi bebas nyamuk Aedes tidak terlepas dari sinergi antara warga desa, pemerintah desa, dan berbagai pihak terkait. Pemerintah desa telah memberikan dukungan yang kuat dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk kegiatan pencegahan DBD.
Selain itu, berbagai instansi, seperti dinas kesehatan, swasta, dan lembaga sosial, juga turut berperan aktif dalam memberikan dukungan dan bantuan dalam program pemberantasan nyamuk Aedes. Semua pihak saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu mencegah penyebaran DBD di Desa Sumingkir.
Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat juga merupakan faktor penting dalam upaya mencegah DBD. Di Desa Sumingkir, telah dilakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya DBD dan langkah-langkah pencegahannya.
Masyarakat Sumingkir diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan rumah, dan menghindari perkembangan sarang nyamuk Aedes. Mereka juga diajarkan cara menggunakan kelambu, mengunakan insektisida, dan melakukan tindakan pencegahan personal.
Penghargaan dan Prestasi
Upaya keras dan kerja sama yang dilakukan oleh warga Desa Sumingkir dalam pencegahan DBD telah mendapat apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak. Desa Sumingkir telah dianugerahi sebagai “Desa Bebas Nyamuk Aedes” oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pencegahan DBD.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja sama dan kesadaran masyarakat yang tinggi, serta dukungan pemerintah dan instansi terkait, kita dapat mencegah penyakit DBD dan menciptakan desa yang sehat dan bebas dari nyamuk Aedes.
Jadi, apakah Desa Sumingkir adalah desa yang berhasil dalam mencegah DBD? Jawabannya adalah ya! Melalui upaya bersama warga, sinergi dengan berbagai pihak, edukasi masyarakat, serta penghargaan dan prestasi yang diraih, Desa Sumingkir telah menjadi desa yang bebas nyamuk Aedes dan terbebas dari ancaman DBD.
Sumber: https://tse1.mm.bing.net/th?q=Desa Sumingkir Bebas Nyamuk Aedes: Upaya Bersama Warga untuk Mencegah DBD
Also read:
Melindungi Warisan: Pentingnya Kebudayaan di Desa Sumingkir untuk Kesejahteraan Kecamatan Jeruklegi
Mewaspadai Ancaman Gelap: Bahaya Narkoba di Desa Sumingkir